Jumat, 18 Januari 2013

Surat untuk Tuhan, Inilah harapanku


Hai semuanyaa.. Namaku Jessica. Setiap orang merupakan ciptaan Tuhan yang tak terlepas dari kesalahan dan harapan. Kesalahan yang pernah dilakukan jika disadari, pasti bisa dibenahi menjadi lebih baik dan bisa merubah suasana hati, pikiran, lingkungan dan lainnya. Saya pun tak lepas dari harapan dan kesalahan. Kesalahan saya mungkin hanya diketahui Tuhan, orang tua, teman2 terdekat serta sahabat2. Tapi kesalahan yang terletak dalam lubuk hati hanya Tuhan yang tahu. Kali ini saya ingin mencoba membuka pembicaraan mengenai harapan di masa depan ini.

Inilah harapanku kepada Tuhan:

Saya seorang manusia yang banyak inginnya namun berusaha mengendalikannya. Saya ingin saya bisa lulus UN dengan nilai yang sangat memuaskan (karena saya sekarang kelas 6 SD). Usaha yang saya dan teman2 lakukan sudah cukup maksimal sampai saat ini.

Harapan saya selanjutnya adalah semakin mempererat hubungan persahabatan bersama teman2 yang lain (bukan hanya sahabat sendiri) karena sebentar lagi kami berpisah untuk sekian tahun lamanya. Saya berharap, kami semua bisa saling mendukung, saling menyemangati, saling membangun, saling mengikat persaudaraan antar siswa meskipun kami bukan sepenuhnya keluarga. 

Harapan saya selanjutnya bukan hanya dalam bidang akademik, namun di bidang non akademik. Saya berharap kerja keras saya di bidang music akan berbuah manis di kemudian hari. Tapi saya masih berusaha menomor satukan sekolah.

Orang tua yang selalu mendukung, menghibur, menyemangati, selalu ada dalam hati saya, yang senantiasa saya dukung dalam doa agar sukses selalu juga menjadi harapan bagi saya. Saya hendak pindah ke luar kota, meninggalkan kota Sidoarjo ini yang saya tinggali sejak 11 tahun yang lalu untuk merintis ke kota dimana terdapat kehidupan keras, bukanlah hal yang mudah. Orang tua yang berusaha memikirkan, merundingkan, hal terbaik untuk saya dan keluarga saya pun tak mudah. Usaha keluarga kami dihadang banyak masalah, tapi masalah utamanya, kami tak direstui pindah ke kota lain, sehingga harapan saya, rencana apapun orang tua saya, dibuatNya berhasil.

Buat teman2 terdekat saya, buat sahabat2 saya, saya harap bisa terus bertahan di jenjang pendidikan selanjutnya yang lebih baik. Saya berharap kami semua bisa tetap menyemangati satu sama lain meskipun berbeda sekolah, berbeda kota, tapi kami tetap saling mendukung. Layaknya peribahasa “Jauh di mata, dekat di hati” kami pun akan tetap dekat di hati kami masing2.  Buat teman2 yang pernah saya sakiti, permohonan maaf yang sebesar besarnya saya sampaikan untuk mereka yang pernah saya sakiti.

Biarlah harapan ini tidak hanya menjadi harapan saya tapi menjadi tekad yang akan saya lakukan dengan sepenuh hati. Terima kasih.

|Jessica Irawan, 6A|